Minggu, 01 September 2019

Kriteria Keberhasilan

Kesuksesan wirausaha disebabkan orientasi pada tindakan yang berada dalam kerangka berpikir wirausaha dimana ide-ide yang timbul dapat segera diterapkan walaupun dalam situasi yang tidak menentu.

Karakteristik berpikir pada tindakan kewirausahaan ada lima, yaitu:
  • Sangat bersemangat dalam melihat/ mencari peluang-peluang baru
  • Mengejar peluang dengan disiplin yang ketat
  • Mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang yang melelahkan diri dan organisasi
  • Fokus pada pelaksanaan
  • Mengikutsertakan energy setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka.
Ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu:

  • Peluang pasar yang baik.
  • Keunggulan persaingan.
  • Kualitas barang/jasa.
  • Inovasi yang berproses.
  • Dasar budaya perusahaan.
  • Menghargai pelanggan dan pegawai.
  • Manajemen yang berkualitas
  • Dukungan modal yang kuat.
Adapun indikator keberhasilan usaha menurut Suryana keberhasilan usaha terdiri dari
  1.  Modal
  2. Pendapatan
  3. Volume Penjualan
  4. Output produksi
  5. Tenaga Kerja
Indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), kriteria yang cukup signifikan untuk menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari :
  1. Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal
  2. Jumlah produksi
  3. Jumlah pelanggan
  4. Perluasan usaha
  5. Perluasan daerah pemasaran
  6. Perbaikan sarana fisik dan
  7. Pendapatan usaha
Dapat diketahui bahwa terdapat banyak pendapat dan pandangan mengenai dimensi keberhasilan usaha. Maka dimensi yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan pendapat Dwi Riyanti  bahwa dimensi keberhasilan usaha yaitu diantarannya adalah Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal, Jumlah produksi, Jumlah pelanggan, Perluasan usaha, Perluasan daerah pemasaran, Perbaikan sarana fisik dan Pendapatan usaha

Proses Produksi Massal

Produksi massal adalah sistem produksi dalam jumlah besar dari produk standar yang terjadi secara terus - menerus sebagai aliran produksi dan bersifat berkesinambungan serta menggunakan metode biaya rendah per unitnya.

Penerapan proses produksi massal harus distandarisasi oleh interchangeable parts atau peralatan yang dapat digunakan untuk memproduksi barang yang sama dalam jumlah besar. Di sini, tahap perencanaan  harus  mencakup  langkah - langkah  kerja  dan  revisi terhadap langkah - langkah tersebut. Kemudian rencana itu dilaksanakan pada tahap implementasi, dan sekaligus dengan tahap pengendaliannya.

Berikut adalah tahapan - tahapan penerapan proses produksi massal yang sesuai dengan ketentuan.

Tahap persiapan. Tahap ini didahului oleh kegiatan seperti perencanaan dan desain produk yang dihasilkan oleh kegiatan riset dan pengembangan
Proses  persiapan  produksi  yang terdiri  dari  kegiatan - kegiatan  seperti  perencanaan urutan - urutan proses sebagai berikut:
  1. Penjadwalan waktu
  2. Pemilihan peralatan
  3. Pengerjaan dengan perkakas
  4. Mobilisasi personalia
  5. Pembelian material
  6. Pembagian pekerjaan

Laporan Hasil EXPO 2019

                                            FOTO STAN EXPO 2019 Expo adalah sebuah pameran yang diadakan sehingga perusahaan dari...